Negara Absen di Menduran: Sabung Ayam Ilegal Berpesta, Polisi Membisu


Jatim Nusantara News 

Grobogan, 25 Mei 2025 - Di tengah sorak-sorai dan derai uang taruhan, seekor ayam jantan bertarung sampai mati di Desa Menduran, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Bukan dalam kerangka tradisi atau budaya, melainkan praktik perjudian terbuka yang mempermalukan hukum dan mengolok keberadaan negara.

Arena sabung ayam ini bukan sekadar ilegal - ia vulgar, terang-terangan, dan mengisyaratkan bahwa aparat penegak hukum tak lebih dari penonton tak bersuara. Di lahan terbuka yang mudah dijangkau, ratusan pria berkumpul membawa ayam laga, uang tunai, dan rasa percaya diri bahwa tidak akan ada razia, tak akan ada polisi, dan tak akan ada penindakan.

Tim investigasi Jatim Nusantara News hadir di lokasi. Kamera tersembunyi kami merekam segala aktivitas: pertarungan, taruhan, transaksi, dan sorakan. Bahkan beberapa pelaku menyatakan bahwa kegiatan ini telah berlangsung lama dan rutin.

“Sudah biasa mas. Ini bukan hal baru. Polisi tahu, tapi nggak pernah ganggu,” ujar seorang warga yang menyaksikan laga berdarah itu tanpa rasa takut.

Jika ini bukan bukti nyata matinya fungsi penegakan hukum, lalu apa lagi? Kapolsek Brati dan Kasatreskrim Polres Grobogan - Anda ke mana? Apakah buta, tuli, atau memang sengaja tidak hadir?

Pemimpin Redaksi Jatim Nusantara News, Erlangga Setiawan, S.H., memberikan pernyataan tegas:

 “Apa yang terjadi di Desa Menduran adalah cermin kebobrokan. Ini bukan kelalaian semata. Ini pembiaran yang disengaja. Saya bertanya kepada Kapolsek Brati dan Kasatreskrim Polres Grobogan: sampai kapan kalian akan terus diam? Jangan berbicara soal hukum jika keberanian menegakkan hukum pun kalian simpan di laci kantor.

Ketika aparat memilih bungkam di hadapan pelanggaran yang telanjang, maka itu bukan netralitas — itu pengkhianatan. Kami, media, bukan pelengkap upacara. Kami hadir untuk menggugat, membongkar, dan menyuarakan fakta yang tak ingin kalian lihat.”

Jika hukum terus kalah oleh ketakutan dan aparat terus memilih diam, maka bangsa ini sedang menggali liang kuburnya sendiri - satu pembiaran demi satu pembiaran.

Setelah berita ini dinaikkan, awak redaksi Jatim Nusantara News akan segera mengajukan permintaan konfirmasi resmi kepada Kapolres Grobogan, Kasatreskrim Polres Grobogan, serta Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah untuk memastikan apakah praktik perjudian terang-terangan ini akan terus dibiarkan, atau negara masih memiliki keberanian untuk menegakkan hukum di tanahnya sendiri.

Hingga berita ini ditayangkan, upaya konfirmasi melalui pesan singkat dan panggilan telepon WhatsApp kepada Kasatreskrim Polres Grobogan tidak mendapatkan respons. Diamnya aparat terhadap pertanyaan publik, sama dengan diamnya mereka di hadapan pelanggaran hukum yang nyata - membiarkan ketidakadilan tumbuh, sambil memupuk ketakpercayaan masyarakat terhadap institusi penegak hukum itu sendiri.

Penulis Erlangga SH

Lebih baru Lebih lama