Polda Jatim dan Kapolres Jombang Tutup Mata? Judi Sabung Ayam di Nanggungan Terang-Terangan


 



Jatim Nusantara news

Jombang, 18 Mei 2025 — Di Desa Nanggungan, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, praktik sabung ayam bukan sekadar desas-desus. Ia berlangsung terbuka, menarik kerumunan, dan disaksikan tanpa ketakutan akan hukum. Uang bertarung lebih kencang daripada aparat bergerak. Perjudian ini tak bersembunyi. Ia mencolok. Namun anehnya, tak jua disentuh oleh tangan-tangan penegak hukum.

Tim investigasi Jatim Nusantara News, dipimpin langsung oleh Pemimpin Redaksi Erlangga Setiawan, SH, menyaksikan sendiri aktivitas ilegal itu pada Minggu, 18 Mei 2025. Di lapangan terbuka yang disulap menjadi arena sabung ayam, ratusan orang memadati lokasi. Beberapa kendaraan dengan pelat luar kota terparkir rapi. Taruhan berlangsung ramai, seperti pasar yang sedang panen.

Namun yang paling mengusik adalah absennya aparat. Tidak satu pun tanda pengawasan terlihat. Padahal suara warga telah berulang kali meminta tindakan. “Kami sudah beberapa kali lapor. Tapi tidak ada apa-apa. Yang datang malah pemain baru,” ujar F, warga setempat, dengan nada lelah. “Aparat tahu kok. Tapi seakan dibutakan oleh uang dan kekuasaan.”

Kondisi ini menampar wajah hukum. Di tengah operasi pemberantasan judi yang digembar-gemborkan, justru di akar rumput, perjudian dilegalkan secara sosial. Maka pertanyaan mengarah langsung ke Polda Jawa Timur dan Polres Jombang: mengapa mereka diam? Atau justru tidak berani? Atau, lebih buruk lagi—ada yang mereka lindungi?

Pemimpin Redaksi Erlangga Setiawan, SH menegaskan, “Kami tidak hanya menulis. Kami mengawal. Jika hari ini aparat tak bergerak, maka kami pastikan suara ini akan menjadi arus yang lebih besar. Media bukan musuh institusi, tapi juga bukan penonton kebusukan yang dibiarkan.”

Setelah berita ini diterbitkan, pihak redaksi Jatim Nusantara News akan melayangkan permintaan konfirmasi resmi kepada Kapolres Jombang, Kanit Reskrim, dan Polda Jawa Timur. Publik berhak tahu siapa yang bersih, siapa yang bermain, dan siapa yang sedang pura-pura tidur di tengah api perjudian.

Jika suara warga tak cukup didengar oleh aparat, maka biarlah suara media menjadi corongnya. Dan jika suara media pun diabaikan, maka negara sedang benar-benar kehilangan nyali untuk menegakkan keadilan.

Dengan ini kami juga menyerukan langsung kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, untuk tidak tinggal diam terhadap pembusukan hukum di daerah-daerah. Jika negara tidak turun tangan ke Desa Nanggungan hari ini, maka yang tumbuh bukan sekadar perjudian, tetapi ketidakpercayaan publik terhadap keadilan itu sendiri

Jombang, 18 Mei 2025 — Di Desa Nanggungan, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, praktik sabung ayam bukan sekadar desas-desus. Ia berlangsung terbuka, menarik kerumunan, dan disaksikan tanpa ketakutan akan hukum. Uang bertarung lebih kencang daripada aparat bergerak. Perjudian ini tak bersembunyi. Ia mencolok. Namun anehnya, tak jua disentuh oleh tangan-tangan penegak hukum.

Tim investigasi Jatim Nusantara News, dipimpin langsung oleh Pemimpin Redaksi Erlangga Setiawan, SH, menyaksikan sendiri aktivitas ilegal itu pada Minggu, 18 Mei 2025. Di lapangan terbuka yang disulap menjadi arena sabung ayam, ratusan orang memadati lokasi. Beberapa kendaraan dengan pelat luar kota terparkir rapi. Taruhan berlangsung ramai, seperti pasar yang sedang panen.

Namun yang paling mengusik adalah absennya aparat. Tidak satu pun tanda pengawasan terlihat. Padahal suara warga telah berulang kali meminta tindakan. “Kami sudah beberapa kali lapor. Tapi tidak ada apa-apa. Yang datang malah pemain baru,” ujar F, warga setempat, dengan nada lelah. “Aparat tahu kok. Tapi seakan dibutakan oleh uang dan kekuasaan.”

Kondisi ini menampar wajah hukum. Di tengah operasi pemberantasan judi yang digembar-gemborkan, justru di akar rumput, perjudian dilegalkan secara sosial. Maka pertanyaan mengarah langsung ke Polda Jawa Timur dan Polres Jombang: mengapa mereka diam? Atau justru tidak berani? Atau, lebih buruk lagi—ada yang mereka lindungi?

Pemimpin Redaksi Erlangga Setiawan, SH menegaskan, “Kami tidak hanya menulis. Kami mengawal. Jika hari ini aparat tak bergerak, maka kami pastikan suara ini akan menjadi arus yang lebih besar. Media bukan musuh institusi, tapi juga bukan penonton kebusukan yang dibiarkan.”

Setelah berita ini diterbitkan, pihak redaksi Jatim Nusantara News akan melayangkan permintaan konfirmasi resmi kepada Kapolres Jombang, Kanit Reskrim, dan Polda Jawa Timur. Publik berhak tahu siapa yang bersih, siapa yang bermain, dan siapa yang sedang pura-pura tidur di tengah api perjudian.

Jika suara warga tak cukup didengar oleh aparat, maka biarlah suara media menjadi corongnya. Dan jika suara media pun diabaikan, maka negara sedang benar-benar kehilangan nyali untuk menegakkan keadilan.

Dengan ini kami juga menyerukan langsung kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, untuk tidak tinggal diam terhadap pembusukan hukum di daerah-daerah. Jika negara tidak turun tangan ke Desa Nanggungan hari ini, maka yang tumbuh bukan sekadar perjudian, tetapi ketidakpercayaan publik terhadap keadilan itu sendiri.



Penulis redaksi


Lebih baru Lebih lama