Surabaya, Jatim Nusantara News – Kapolda Jawa Timur dinilai gagal total dalam memberantas pungli di institusi kepolisian. Samsat Batu, Kabupaten Malang, yang berada di bawah naungan Polres Batu, kini terang-terangan menjadi "lahan basah" bagi oknum polisi untuk memeras masyarakat. Alih-alih memberikan pelayanan profesional, justru warga dipersulit dan dipaksa membayar “uang pelicin” dengan dalih jalur khusus bernama “jalur komando.”
Kasus terbaru yang dialami seorang warga berinisial F semakin menguatkan dugaan bahwa Polres Batu membiarkan praktik haram ini berlangsung. F mengaku dimintai Rp500.000 oleh oknum polisi berinisial A agar proses pajak lima tahunan kendaraannya bisa diproses tanpa melampirkan KTP pemilik sebelumnya.
"Kalau enggak pakai jalur komando, ya enggak bisa diproses,” ujar F menirukan ucapan oknum tersebut.
Pernyataan ini mengindikasikan bahwa pungli di Samsat Batu bukan praktik sembunyi-sembunyi lagi, melainkan dilakukan secara terang-terangan, seolah ada jaminan bahwa mereka tidak akan tersentuh hukum.
Direktur Utama Jatim Nusantara News, Erlangga Setiawan, S.H., mengecam keras pembiaran ini dan menilai Kapolda Jatim gagal total dalam menciptakan institusi kepolisian yang bersih.
"Jika pungli masih merajalela, artinya ada dua kemungkinan: pertama, Kapolres Batu memang tidak becus bekerja, atau kedua, ada sistem yang memang membiarkan hal ini terjadi. Dan jika ini dibiarkan, maka Kapolda Jatim harus ikut bertanggung jawab,” tegas Erlangga.
Praktik pungli di Samsat Batu bukanlah fenomena baru. Berulang kali muncul keluhan dari masyarakat yang mengaku dimintai uang lebih agar proses administrasi mereka dipermudah. Yang menjadi pertanyaan, ke mana uang hasil pungli ini mengalir? Apakah hanya berhenti di tangan oknum petugas lapangan, atau ada aliran lebih besar ke atasannya?
Jika Polres Batu tidak segera bertindak, maka semakin jelas bahwa pungli di Samsat Batu bukan hanya ulah segelintir oknum, melainkan sudah menjadi bagian dari sistem yang dibiarkan tumbuh subur.
Hingga berita ini diturunkan, Polres Batu dan Polda Jawa Timur masih bungkam. Apakah mereka sengaja diam karena merasa tak tersentuh?
Masyarakat menunggu langkah konkret, bukan sekadar janji dan pencitraan semata. Jika Kapolda Jatim masih membiarkan ini terjadi, maka wajar jika publik menilai bahwa kepemimpinannya layak dipertanyakan.
(Tim Investigasi Jatim Nusantara News)