Surabaya – Jatim Nusantara News
Di tengah gencarnya pemerintah menyalurkan subsidi BBM untuk rakyat kecil, praktik penyelewengan justru terus berlangsung terang-terangan di Jalan Prapat Kurung, Surabaya. Bisnis ilegal penurunan BBM bersubsidi langsung dari truk tangki Pertamina — yang dikenal dengan istilah “kencingan” — tak kunjung dihentikan.
Sabtu (12/4), saat tim Jatim Nusantara News melintas di sekitar rel kereta api Jalan Prapat Kurung, terlihat aktivitas mencurigakan di pinggir jalan. Puluhan jerigen berkapasitas besar tampak tersusun rapi, diduga kuat sebagai tempat penampungan solar dan pertalite bersubsidi yang baru saja disedot dari truk tangki Pertamina.
Diduga, praktik ini dijalankan oleh seorang pria asal Madura yang biasa disapa Kirun. Namanya sudah lama dikenal sebagai pemain lama dalam bisnis gelap “kencingan” BBM subsidi di wilayah pelabuhan dan sekitarnya.
Menurut sumber internal yang tak ingin identitasnya diungkap, setiap hari terjadi satu hingga dua kali transaksi. Truk tangki milik Pertamina berhenti sejenak di lokasi, BBM subsidi diturunkan secara cepat ke jerigen berukuran 25 liter, lalu diangkut oleh kendaraan lain untuk diedarkan kembali ke pasar ilegal.
“Semua dilakukan cepat dan sembunyi-sembunyi, supaya tidak ketahuan aparat,” ungkap sumber.
Ironisnya, aktivitas ini telah berlangsung bertahun-tahun. Media lokal maupun nasional sudah berulang kali mengangkat isu serupa, namun aparat penegak hukum seolah tak bergerak. Tidak ada tindakan nyata. Tidak ada penangkapan berarti.
Fakta ini memunculkan pertanyaan besar: di mana pengawasan dari Pertamina? Di mana tanggung jawab aparat hukum? Tidak mungkin bisnis ilegal seperti ini bisa bertahan lama tanpa “perlindungan” dari oknum tertentu.
Jika praktik ini terus dibiarkan, maka jelas ada persoalan yang lebih besar: pembiaran yang disengaja. Dugaan kuat muncul bahwa ada jaringan dalam yang bermain, menyuap atau "berbagi hasil" dengan pihak-pihak yang seharusnya menindak.
BBM subsidi adalah hak rakyat kecil — petani, nelayan, dan pekerja informal. Ketika solar dan pertalite ini diselewengkan dan diperjualbelikan untuk keuntungan pribadi, maka negara sedang dibobol dari dalam.
Kami mendesak Pertamina untuk turun langsung dan membersihkan internalnya dari oknum pengkhianat. Kami juga menuntut kepolisian dan kejaksaan bertindak tegas. Jangan tunggu viral. Jangan tunggu korban.
Jika tidak, kami patut bertanya: siapa sebenarnya yang sedang “kencing” di negeri ini — pelaku di lapangan, atau sistem hukum yang telah lama basah?
Setelah berita ini dinaikkan, tim awak media Jatim Nusantara News akan berupaya melakukan konfirmasi langsung kepada Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Kasat Reskrim, serta mengirimkan salinan temuan ini kepada Direktorat Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jawa Timur. Langkah ini diambil guna mendorong penindakan nyata dan memastikan bahwa praktik ilegal yang merugikan negara dan masyarakat tidak terus dibiarkan berlangsung tanpa sanksi.
Penulis Erlangga Setiawan SH