Maraknya Prostitusi Liar Jelang Idul Fitri, LSM LPHM Pandawa dan Jatim Nusantara News Siap Gelar Aksi Massa Besar-besaran


Jatimnusantaranews.my.id 

GRESIK Jawa Timur kembali dihebohkan dengan menjamurnya warung kopi berkedok prostitusi yang semakin merajalela, khususnya di wilayah Duduk Sampeyan dan Desa Tambakrejo. Fenomena ini bukan sekadar penyakit masyarakat, tetapi juga mencerminkan lemahnya penegakan hukum.

Direktur Utama Jatim Nusantara News, Erlangga Setiawan, S.H., bersama Ketua LSM Pandawa, Suari, menyatakan sikap tegas terhadap maraknya praktik prostitusi yang seakan kebal hukum. Mereka menuding adanya pembiaran dari aparat penegak hukum (APH) setempat, termasuk Satpol PP dan Kapolsek Duduk Sampeyan, yang terkesan bungkam dan diam melihat praktik haram ini terus berjalan.

"Kami tidak akan tinggal diam! Jika hukum tidak mampu bertindak tegas, maka kami akan bergerak. Kami akan mengerahkan ratusan massa dari berbagai elemen masyarakat dan rekan-rekan jurnalis dari seluruh Jawa Timur untuk menggelar aksi besar-besaran. Ini bukan hanya sekadar peringatan, ini adalah perlawanan terhadap praktik ilegal yang merusak moral masyarakat!" tegas Erlangga Setiawan pada Sabtu, 29 Maret 2025.

Kegeraman ini bukan tanpa alasan. Sebelumnya, Polsek Duduk Sampeyan sempat melakukan razia dan menemukan empat pekerja seks komersial (PSK). Namun, seperti jamur di musim hujan, praktik ini kembali hidup dan semakin terang-terangan. Bahkan, dugaan adanya keterlibatan oknum aparat semakin menguat setelah ditemukan bahwa salah satu warung yang menyediakan layanan prostitusi dimiliki oleh anggota Polsek Duduk Sampeyan bernama Prayit.

Ketua LSM Pandawa, Suari, yang telah berjuang selama empat tahun untuk memberantas praktik ini, mengaku frustrasi dengan sikap dingin pemerintah desa dan APH yang seakan pura-pura buta. "Kami sudah berkali-kali menyuarakan ini, tapi perjuangan kami seperti dibekukan di peti es. Ini penghinaan terhadap keadilan! Kami tidak akan tinggal diam lagi," geramnya.

Masyarakat setempat pun turut mempertanyakan keberpihakan aparat terhadap kasus ini. Jika praktik prostitusi tetap dibiarkan dan aparat tidak bertindak, maka dugaan adanya permainan di balik bisnis haram ini semakin kuat.

Aksi massa besar-besaran yang akan digelar dalam waktu dekat diharapkan mampu membuka mata pihak berwenang dan memberikan tekanan agar hukum ditegakkan dengan sebenar-benarnya.

"Jika aparat tetap diam, maka rakyat yang akan bertindak!" tutup Erlangga Setiawan dengan nada penuh perlawanan.

Penulis : Erlangga 

Lebih baru Lebih lama